InfoRmAsi SepuTaR OjEK OnlinE & TutoRiaL

🔴🔴Dengan membaca, kamu mengenal dunia. Dengan menulis, kamu dikenal dunia🔴🔴

DILEMA DRIVER OJEK ONLINE SAAT INI, KERJA JADI DRIVER ONLINE GAK CUKUP, GAK KERJA MAU MAKAN APA

Driver Ojek Online


DILEMA DRIVER OJEK ONLINE SAAT INI, KERJA JADI DRIVER ONLINE GAK CUKUP, GAK KERJA MAU MAKAN APA, mungkin kalimat itu ada di dalam benak sebagian besar driver ojek online saat ini.

Perusahaan penyedia aplikasi transportasi online (aplikator) hanya bisa bilang "MAU KERJAKAN, GAK MAU TAK USAH KERJAKAN" masih banyak yang mau jadi driver.

Bahasa-bahasa seperti itu, sudah biasa kita dengar dari mulut karyawan perusahaan aplikasi transportasi online, jawaban yang mewakili perusahaan tempatnya bekerja. Pokoknya driver ojek online dalam posisi terjepit tidak bisa berbuat apa-apa selain berharap empati perusahaan untuk lebih memikirkan nasibnya.

APLIKATOR HANYA MEMANJAKAN CUSTOMERNYA 

Helmi adalah satu dari sekian banyak driver ojek online yang merasakan pahitnya mendapatkan orderan ditengah semakin banyaknya aplikasi transportasi online saat ini. Persaingan tidak hanya terjadi antar sesama driver saja, pihak aplikator transportasi online pun bersaing ketat dengan melakukan promo potongan harga dan perang tarif terhadap aplikator lain. Hal itu mereka lakukan tak lain dan tak bukan hanya untuk menarik minat konsumen agar menggunakan aplikasinya.

Dari apa yang dilakukan aplikator tersebut memang ada plus minusnya. Dengan adanya promo potongan harga tersebut akan berdampak kepada lonjakan order yang cukup signifikan. Tapi tetap saja banyak driver yang mengeluhkan orderan sepi. Itu karena begitu banyaknya aplikasi e-healing di Indonesia ini, khususnya di kota Pematangsiantar.

Kalau mimin hitung-hitung ada sekitar 4 aplikasi transportasi online yang saat ini beroperasi di kota Pematangsiantar. Dari mulai aplikasi gojek, grab, indriver, dan maxim. Dengan banyaknya aplikasi ini, tentu jumlah customer pengguna aplikasi transportasi online yang ada di kota Pematangsiantar ini akan menjadi terbagi-bagi menjadi 4 bagian, ada pengguna gojek, grab, maxim, dan ada juga pengguna indriver.

Selain itu bisa di bilang tak sebanding lah antara jumlah driver dengan jumlah penggunanya. Tak jarang banyak driver yang sudah onbid satu harian hanya mendapatkan 3 atau 4 orderan saja.

DRIVER OJEK ONLINE SUDAH SEPERTI OJEK PANGKALAN

Makanya banyak driver online di kota Pematangsiantar ini sambil menunggu orderan masuk, mereka mencari sewa itu secara offline. Mereka menawarkan jasanya untuk mengantar kepada setiap orang. Biasanya hal ini terjadi di pusat pusat keramaian seperti di terminal bus, stasiun kereta api, pasar-pasar tradisional, mall, swalayan dan di tempat-tempat keramaian lain. Kedengarannya cukup miris sih, driver online mencari sewa offline, tapi memang seperti itulah pada kenyataannya.

Mereka tak bisa mengharapkan penghasilan hanya dari sewa online saja. Agar mendapatkan uang yang cukup untuk dibawa pulang, mereka harus mencari sewa-sewa diluar aplikasi, atau istilahnya sewa offline.

Tapi perlu teman-teman ketahui juga, saat ini di kota Pematangsiantar ada banyak driver ojek online yang tidak memiliki aplikasi. Mereka hanya bermodalkan jaket driver online untuk mencari sewa offline. Biasanya mereka mengenakan jaket gojek dan kemudian mereka pun menawarkan jasa pengantaran dengan mencari sewa offline (tanpa aplikasi) di pusat-pusat keramaian seperti di pasar (pajak), terminal bus, stasiun kereta api, dipusat perbelanjaan (mall/swalayan) dan di tempat-tempat keramaian lainnya.

Miris sih kedengarannya, tapi seperti itulah pada kenyataannya!

Baca Juga: APLIKATOR SEMAKIN BERJAYA, SEMENTARA MITRA DRIVER SEMAKIN TERPURUK

Kalian tahu gak seberapa banyak pengeluaran seorang driver ojek online disaat Onbid (narek) ?...

BIAYA OPERASIONAL DRIVER OJEK ONLINE

Pengeluaran setiap harinya kalau seorang driver itu Onbid, dia harus mengisi BBM untuk sepeda motornya, itu pasti. Belum lagi pengeluaran untuk service berkala sepeda motornya, ganti oli, kain rem, ganti ban jika suka tipis dan service-service lainnya apabila ada kerusakan pada kendaraan driver tersebut. Dan asal kalian tahu juga kalau harga sparepart sepeda motor tidaklah murah, makanya kebanyakan driver menggunakan sparepart yang tidak asli (KW) karena harganya jauh lebih murah.

Dan biasanya rata-rata sepeda motor driver online itu jarang ada yang sehat, pasti ada aja penyakitnya. He..hee..Hhee...!

LEBIH BESAR PENGELUARAN DARI PADA PEMASUKAN

Tak sedikit juga driver yang menunggu orderan itu di kedai/warung makanan dan minuman. Jadi, tak sedikit diantara mereka yang separuh penghasilan Ngojeknya itu habis-habis di warung, entah itu untuk makan, minum, ataupun untuk rokoknya jika driver tersebut merokok. Makanya saran saya buat para driver yang biasa menunggu orderan di warung, kalian harus pandai-pandai mengontrol pengeluaran. Jangan sampai lebih besar pengeluaran ketimbang pemasukan kalian.

Tahan selera, biasakan membawa air putih saat Onbid. Apabila sudah jam waktunya makan, sebaiknya makan di rumah saja biar lebih hemat. Atau jika kalian malas untuk pulang kerumah, kalian bisa bawa bekal makanan dan minuman (bontot), taruh di jok sepeda motor kalian.

HARAPAN BESAR DRIVER OJEK ONLINE KEPADA PIHAK APLIKATOR

Harapan mimin, dan mungkin harapan kita semua agar kiranya pihak perusahaan transportasi online tidak hanya memanjakan customernya dengan promo dan diskonnya, tapi manjakan juga para driver mu dengan memberikan reward berupa bonus ataupun insentif. Karena walau bagaimana pun, driver mu inilah ujung tombak perusahaan. Tanpa adanya driver, aplikasi mu itu tak lebih dari seonggok sampah yang menyemak di ponsel.

Terima Kasih..

0 Response to "DILEMA DRIVER OJEK ONLINE SAAT INI, KERJA JADI DRIVER ONLINE GAK CUKUP, GAK KERJA MAU MAKAN APA"

Post a Comment

BERKOMENTAR LAH DENGAN SOPAN DAN BIJAK!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel